Rabu, 04 Januari 2012

DEPARTEMENTASI


Nama : Ihsan Nugraha
Kelas  : 1DB11
Npm   : 39111033

Pengertian Departementasi

Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.
Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi

Departementasi Fungsional

Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan

Kebaikan dan Kelemahan

 Departementasi Fungsional

Kebaikan :

1. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.
2. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
3. Memusatkan keahlian organisasi.
4. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak
5. Tugasnya jelas
6. Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
7. Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas
8. Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan

Kelemahan :

1. Menciptakan konflik antar fungsi.
2. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
3. Umpan balik yang lambat.
4. Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
5. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
6. Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
7. Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem
8. Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki

Departementasi Devisional

Departementasi berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien sebagai faktor dasar pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif, organisasi terbagi atas divisi otomotif, divisi internasional, divisi keuangan.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.


Kebaikan dan Kelemahan
Departementasi Devisional

Kebaikan :
1. Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
  memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2. Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3. Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
  lingkungan divisi yang khas
5. Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian
  dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6. Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.

Kelemahan :

1. Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya
  perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2. Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.
3. Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi
  biaya overhead perusahaan.
4. Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
5. Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu
6. Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga
  terjadi pengulangan dalam pengatasannya
7. Target divisi bisa mengalahkan target organisasi
8. Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi,

Organisasi Proyek dan Matrik
Merupakan bentuk departementasi campuran (hybrid design). Ini dilakukan dengan mengkombinasikan kebaikan – kebaikan dari system fungsional dan divisional dengan menghindarkan segala kelemahannya. Misalnya, organisasi selain dibagi menurut divisi, juga ditetapkan suatu organisasi baru semacam proyek akan ditugasi khusus dengan orang-orang yang berasal dari sejumlah divisi.

Struktur Organisasi Proyek

Menyangkut pembentukan tim – tim, spesialis untuk mencapai tujuan khusus. Di sini manajer proyek mempunyai wewenang lini memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek , jika telah selesai maka tim dibubarkan dan masing – masing anggota kembali ke departemennya masing – masing. Kalau ada proyek baru maka mereka ditarik kembali.

Struktur Organisasi Matriks 

Pada prinsipnya sama dengan sistem proyek, tapi disini para karyawan mempunyai dua atasan, yang tentunya berada di dua wewenang. Rantai perintah pertama yaitu fungsional, yang wewenangnya mengalir secara vertical. Kedua yaitu rantai perintah lateral atau horisontal, wewenangnya melintasi departemen yang dilaksanakan oleh manajer proyek, sehingga menyerupai matrik dalam lalu lintas aliran wewenang

Kebaikan dan Kelemahan
Organisasi Proyek dan Matriks

Kebaikan :

1. Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer fungsional.
2. Mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas karyawan serta fleksibilitas
  kepada organisasi.
3. Melibatkan motivasi dan menantang karyawan serta memperluas
  pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya
  membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.
4. Menstimulasi kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan
  dan orientasi proyek.
5. Mampu mengombinasi kelebihan pola fungsional dan divisional
6. Menekankan pada teknik dan pasar
7. Memerlukan sejumlah manager yang mampu menangani personil bidang teknik
  dan pemasaran

Kelemahan :

1. Adanya pertanggungjawaban ganda dan kebijaksanaan yang kontradiktif
2. Memerlukan koordinasi vertikal dan horisontal.
3. Memerlukan lebih banyak ketrampilan antar pribadi.
4. Menimbulkan resiko timbulnya perasaan anarki.
5. Sangat mahal untuk di implementasikan.
6. Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.
7. Sangat mahal
8. Kesatuan komando bisa hilang karena individu memiliki lebih dari satu supervisor.







Sumber        :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar